Napak tilas 45 tahun jejak pengungsi Vietnam di Pulau Galang Batam
Pada tahun 1975, ribuan pengungsi dari Vietnam melarikan diri dari perang yang melanda negara mereka dan mencari perlindungan di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pulau Galang di Batam menjadi salah satu tempat penampungan untuk para pengungsi Vietnam tersebut.
Hari ini, setelah 45 tahun berlalu, Pulau Galang masih menyimpan jejak-jejak pengungsi Vietnam yang pernah tinggal di sana. Banyak bangunan dan fasilitas yang dibangun oleh pemerintah Indonesia pada saat itu masih ada hingga sekarang, seperti rumah sakit, sekolah, dan gereja. Para pengungsi Vietnam juga meninggalkan warisan budaya mereka, seperti masakan dan seni tradisional.
Salah satu tempat yang menjadi saksi bisu dari keberadaan pengungsi Vietnam di Pulau Galang adalah Museum Pulau Galang. Museum ini menyimpan berbagai artefak dan dokumentasi mengenai kehidupan para pengungsi Vietnam selama tinggal di pulau tersebut. Pengunjung dapat melihat foto-foto masa lalu, pakaian tradisional, dan alat-alat rumah tangga yang digunakan oleh para pengungsi Vietnam.
Selain Museum Pulau Galang, terdapat pula makam-makam pengungsi Vietnam di Pulau Galang yang menjadi tempat ziarah bagi keluarga dan kerabat mereka yang masih hidup. Makam-makam ini menjadi simbol penghormatan terhadap para pengungsi yang telah berjuang untuk mencari kehidupan yang lebih baik di tanah asing.
Meski sudah 45 tahun berlalu, jejak pengungsi Vietnam di Pulau Galang tetap menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. Pulau Galang menjadi saksi bisu dari peristiwa penting dalam sejarah kedua negara tersebut, dan menjadi tempat yang patut untuk dikunjungi bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam mengenai kisah pengungsi Vietnam di Indonesia.