Bahaya konsumsi garam berlebih menurut pakar gizi

Garam merupakan bumbu yang sering digunakan dalam masakan untuk memberikan rasa gurih dan meningkatkan cita rasa makanan. Namun, konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, menurut para pakar gizi.

Pakar gizi menekankan bahwa konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Selain itu, konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan berat badan yang meningkat.

Menurut World Health Organization (WHO), batas maksimal konsumsi garam per hari seharusnya tidak lebih dari 5 gram atau sekitar satu sendok teh. Namun, rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam lebih dari dua kali lipat dari batas maksimal tersebut, yaitu sekitar 9-12 gram per hari.

Untuk mengurangi konsumsi garam berlebihan, para pakar gizi merekomendasikan untuk menghindari makanan olahan yang tinggi garam, seperti keripik, fast food, makanan kaleng, dan makanan instan. Sebaliknya, lebih baik memilih makanan segar dan menggantikan garam dengan rempah-rempah atau bumbu alami lainnya untuk memberikan rasa pada masakan.

Selain itu, penting juga untuk membiasakan diri membaca label informasi gizi pada kemasan makanan, untuk memastikan kadar garam yang dikonsumsi tidak melebihi batas yang dianjurkan. Dengan mengurangi konsumsi garam berlebihan, kita dapat melindungi kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.

Dengan demikian, kesadaran akan bahaya konsumsi garam berlebihan perlu ditingkatkan, dan kita semua perlu berusaha untuk mengurangi konsumsi garam dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan adalah investasi yang berharga, dan menghindari konsumsi garam berlebihan adalah langkah awal yang penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh kita.