Siasat mengatasi “doom spending” menurut psikolog
“Doom spending” atau kebiasaan menghabiskan uang tanpa perencanaan yang matang seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Hal ini bisa membuat seseorang merasa stres, cemas, dan tidak stabil secara finansial. Namun, ada beberapa siasat yang bisa dilakukan untuk mengatasi “doom spending” ini menurut psikolog.
Pertama-tama, psikolog menyarankan untuk mengidentifikasi penyebab dari “doom spending” tersebut. Apakah karena adanya tekanan emosional, keinginan untuk memenuhi kebutuhan diri, atau hanya sekadar kebiasaan yang sulit diubah. Dengan mengetahui akar masalahnya, seseorang bisa lebih mudah menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi kebiasaan tersebut.
Selain itu, penting untuk membuat perencanaan keuangan yang matang. Mulailah dengan membuat anggaran belanja bulanan dan tetap disiplin dalam mengikutinya. Jangan tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak penting atau diluar anggaran yang telah ditetapkan.
Selain itu, berbicaralah dengan orang terdekat atau konsultan keuangan untuk mendapatkan saran dan dukungan dalam mengatasi “doom spending”. Mereka bisa memberikan pandangan objektif dan solusi yang lebih baik dalam mengelola keuangan secara bijaksana.
Terakhir, penting untuk mengubah pola pikir dan perilaku terhadap uang. Mulailah dengan mengenali pentingnya keuangan yang sehat dan berpikir jangka panjang dalam mengelola uang. Hindari godaan untuk menghabiskan uang secara impulsif dan belajarlah untuk menabung dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan mengikuti siasat-siasat di atas, seseorang bisa mengatasi “doom spending” dan membangun kebiasaan yang lebih baik dalam mengelola keuangan. Ingatlah bahwa perubahan tidak akan terjadi secara instan, namun dengan tekad dan kesabaran, siapa pun bisa mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih positif.