Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti telah menemukan hubungan antara konstipasi dan risiko penyakit jantung. Konstipasi, yang juga dikenal sebagai sembelit, adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar atau jarang buang air besar.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, San Francisco, menganalisis data dari lebih dari 70.000 orang yang telah diikuti selama 17 tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang menderita konstipasi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami konstipasi.

Menurut para peneliti, konstipasi dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, konstipasi juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tidak sehat, yang juga merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.

Para peneliti menyarankan agar orang-orang yang menderita konstipasi segera mencari bantuan medis dan mengubah gaya hidup mereka untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk meningkatkan asupan serat dalam makanan, minum banyak air, dan berolahraga secara teratur.

Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara konstipasi dan risiko penyakit jantung, hasil studi ini menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan saluran pencernaan untuk mencegah penyakit jantung. Dengan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.