Asi perah merupakan salah satu asupan nutrisi penting bagi bayi yang baru lahir. Namun, terkadang ada kasus di mana ibu tidak dapat memberikan asi secara langsung kepada bayinya. Oleh karena itu, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) memberikan panduan mengenai pengolahan asi perah menjadi bubuk.
Menurut IDAI, proses pengolahan asi perah menjadi bubuk harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kebersihan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah asi. Selain itu, peralatan yang digunakan juga harus steril dan bersih.
Setelah memerah asi, IDAI menyarankan untuk menyimpan asi dalam wadah yang steril dan tertutup rapat. Asi perah yang disimpan dalam wadah tersebut dapat disimpan dalam freezer selama 24 jam atau dalam kulkas selama 4 jam. Setelah itu, asi perah dapat diolah menjadi bubuk dengan cara dikeringkan menggunakan mesin pengering atau dengan cara manual.
Penting untuk diingat bahwa asi perah yang sudah diolah menjadi bubuk harus disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat. Bubuk asi perah tersebut dapat disimpan dalam suhu ruangan atau dalam kulkas untuk menjaga kebersihannya.
Dengan mengikuti panduan dari IDAI ini, ibu dapat memberikan asi perah yang sehat dan berkualitas bagi bayinya. Selain itu, pengolahan asi perah menjadi bubuk juga memudahkan ibu dalam memberikan asi kepada bayinya, terutama dalam situasi di mana ibu tidak dapat memberikan asi secara langsung. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para ibu yang ingin memberikan asi perah yang terbaik bagi bayinya.